Perang Iran-Israel Bikin Dunia Logistik Waspada, TIKI Bakal Naikkan Ongkir?

pttogel Konflik bersenjata antara Iran dan Israel kembali memanas, memicu dampak domino ke berbagai sektor global—terutama dunia logistik dan distribusi barang internasional. Ketegangan ini bukan hanya persoalan geopolitik, tetapi juga ancaman nyata bagi stabilitas rantai pasokan global. Dengan jalur perdagangan Timur Tengah yang menjadi salah satu nadi penting pengiriman internasional, para pelaku usaha jasa logistik seperti TIKI pun harus bersiap menghadapi kemungkinan lonjakan biaya operasional. Lantas, apakah TIKI akan menaikkan ongkir (ongkos kirim)?


Dampak Perang Iran-Israel Terhadap Jalur Perdagangan

Wilayah Timur Tengah merupakan titik strategis dalam jalur pelayaran global, khususnya Selat Hormuz—yang mengalirkan sekitar 20% pasokan minyak dunia. Ketika konflik terjadi, risiko terganggunya aliran minyak mentah dan bahan bakar meningkat drastis, menyebabkan lonjakan harga minyak dunia. Dalam beberapa pekan terakhir, harga minyak mentah Brent melonjak hingga lebih dari USD 90 per barel, didorong oleh kekhawatiran terganggunya pasokan dari wilayah tersebut.

Kenaikan harga minyak ini tentu berdampak langsung pada biaya logistik, baik pengiriman laut maupun udara. Perusahaan logistik global mulai melakukan penyesuaian, bahkan beberapa maskapai pengangkut barang (cargo airlines) telah mengalihkan rute penerbangan mereka demi menghindari wilayah udara yang terdampak.

baca juga: polisi-ungkap-identitas-korban-mutilasi-yang-tersebar-di-sumbar-kronologi-fakta-mengejutkan-dan-langkah-penyelidikan


TIKI dan Respons Dunia Logistik Indonesia

Di Indonesia, perusahaan logistik seperti TIKI, JNE, J&T Express, hingga Pos Indonesia tengah memantau situasi dengan cermat. TIKI, sebagai salah satu pemain utama di industri pengiriman domestik dan internasional, tentu tidak dapat mengabaikan perkembangan ini. Meskipun sebagian besar layanan TIKI berfokus pada pengiriman dalam negeri, banyak aktivitas bisnis mereka juga terkait dengan logistik internasional, seperti pengiriman dokumen dan paket ekspor-impor.

Menurut sumber internal yang enggan disebutkan namanya, TIKI tengah mengevaluasi ulang struktur biaya operasionalnya. “Biaya bahan bakar dan pengaruh nilai tukar menjadi dua aspek yang sangat sensitif. Jika harga minyak terus naik dan rupiah tertekan terhadap dolar, maka kemungkinan penyesuaian tarif sangat terbuka,” ujarnya.

Namun demikian, hingga pertengahan Juni 2025, TIKI belum secara resmi mengumumkan kenaikan ongkir. Mereka mengklaim masih bisa menahan gejolak harga dengan strategi efisiensi dan kolaborasi strategis dengan mitra logistik regional. Langkah ini sejalan dengan strategi jangka panjang TIKI dalam mempertahankan loyalitas pelanggan di tengah ketidakpastian global.


Efek Domino ke Konsumen dan UMKM

Kekhawatiran terbesar adalah dampak langsung terhadap konsumen, terutama pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sangat bergantung pada jasa ekspedisi. Biaya ongkir yang lebih tinggi berpotensi menurunkan daya saing produk lokal, apalagi jika tidak diiringi dengan penyesuaian margin keuntungan.

Bagi UMKM yang menjual produk ke luar negeri, seperti ke Timur Tengah, Asia Selatan, dan Eropa, konflik Iran-Israel bisa memperlambat waktu pengiriman dan menambah biaya tambahan akibat rerouting atau keamanan logistik. Beberapa pelaku usaha bahkan mulai menunda pengiriman ke kawasan tertentu karena ketidakpastian jalur logistik.


Kesimpulan: Waspada, Tapi Belum Krisis

Konflik Iran-Israel memang menjadi sorotan tajam dalam sektor logistik global. Meski Indonesia tidak berada langsung di jalur terdampak, efek globalisasi menjadikan semua pihak, termasuk TIKI, harus bersiap menghadapi dampaknya. Saat ini, TIKI masih menahan diri untuk menaikkan ongkos kirim, tetapi bukan tidak mungkin kebijakan tersebut berubah jika konflik terus memburuk.

Sebagai konsumen, masyarakat dan pelaku usaha disarankan untuk mengikuti perkembangan situasi geopolitik dan menyesuaikan strategi bisnis mereka. Alternatif pengiriman, jadwal yang lebih fleksibel, serta diversifikasi mitra logistik menjadi langkah cerdas untuk menghadapi ketidakpastian yang mungkin berkepanjangan.

sumber artikel: www.tiryakioglumotosiklet.com

admin

admin