KONTRIBUSI AKADEMIK: Mendiktisaintek Pastikan Jaringan Posko Kampus Aktif Bantu Korban Bencana Sumatera

JAKARTA, KEMENDIKBUD RISTEK (cvtogel — Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Prof. Dr. Ir. Diana Larasati, menegaskan bahwa seluruh jaringan perguruan tinggi di bawah binaan kementerian telah mengaktifkan posko-posko kampus untuk memberikan bantuan terpadu bagi korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. Komitmen ini menunjukkan peran aktif dunia akademik dalam mendukung upaya tanggap darurat nasional.

Wamendiktisaintek menekankan bahwa aktivasi posko kampus ini merupakan implementasi nyata dari prinsip Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.


I. Peran Ganda Posko Kampus dalam Penanganan Bencana

Menurut Wamendiktisaintek, posko kampus berfungsi sebagai pusat koordinasi yang strategis karena memiliki sumber daya manusia (SDM) dan keahlian yang spesifik.

  • Penggalangan Dana dan Logistik: Posko kampus berfungsi sebagai pusat pengumpulan donasi logistik dan dana dari seluruh sivitas akademika (dosen, staf, dan mahasiswa). Bantuan yang terkumpul disalurkan melalui jalur resmi atau langsung ke daerah terdampak.

  • Pengiriman Relawan Spesialis: Kampus mengirimkan tim relawan khusus, seperti:

    • Mahasiswa Teknik: Melakukan assessment kerusakan infrastruktur dan membantu membersihkan material longsor.

    • Mahasiswa Kedokteran/Psikologi: Memberikan bantuan kesehatan dan dukungan psikososial (trauma healing) di posko-posko pengungsian (seperti yang dilakukan Undip di Agam).

  • Inovasi Teknologi: Kampus juga didorong untuk mengembangkan inovasi cepat, seperti alat penjernih air portabel atau sistem peringatan dini sederhana, yang dapat digunakan di lokasi bencana.

II. Sinergi Kampus dengan BNPB dan Pemda

Wamendiktisaintek menginstruksikan agar seluruh posko kampus berkoordinasi erat dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat dan Kemensos (Kementerian Sosial) untuk menghindari tumpang tindih bantuan.

“Posko kampus harus terintegrasi. Sumbangan kita bukan hanya uang, tapi juga intelektualitas. Mahasiswa dan dosen harus memastikan bantuan yang disalurkan tepat sasaran dan membantu dalam aspek pemulihan jangka panjang,” tegas Prof. Dr. Ir. Diana Larasati.

Keterlibatan aktif perguruan tinggi ini menjadi kunci untuk mempercepat fase pemulihan, terutama dalam aspek psikososial dan data kerusakan.

admin

admin